اَليَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلأِسْلاَمَ دِيْنًا(الماعدة4:5)
“pada hari ini telah
kusempurnakan agamamu bagimu dan telah kusempurnakan ni’matku atasmu dan telah
kusukai bagimu Islam sebagai Agama”.
Hadirin walhadirat sidang jalsah yang
berbahagia.........
Puji syukur kita senantiasa panjatkan kehadirat Allah
Swt yang telah melimpahkan Rahmat-Nya dan Karunianya kepada kita sekalian
sehingga pada tahun kita masih diberi umur yang panjang untuk bisa menghadiri
acara yang sangat beberkat ini. Kenapa saya katakan acara ini sangat
beberkat...? karena acara ini adalah acarah yang dirintis oleh seorang pesuruh
Tuhan, khadim muhammad Saw yaitu Hz Masih Masih Mauud/imam mahdi as, yang kita
kenal dengan jalsah salanah.
Mudah-mudahan kita semua yang hadir pada jalsah ini
diberikan berkat dan karunia oleh Allah Swt sesuai dengan doa khusus yang
dipanjatkan oleh Hz masih mauud as untuk para Ahmadi yang mengikuti jalsah salanah.
Salawat
dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita, suri tauladan kita, nabi akbar
nabi yang paling mulia diantara seluruh nabi-nabi ya’ni nabi Muhammad Saw.
Adapun
judul ceramah yang akan kami sampaikan pada acara yang beberkat ini adalah” Al-Qur’an
adalah khatamul kutub
خاتم Artinya” cincin, stempel, cap, terakhir,
sempurna, mulia sedangkan كتب Artinya” banyak kitab.
Menurut tata bahasa Arab bahwa apabila kata” خاتم” dirangkai dengan
kata”jamak” seperti
الكب maka artinya adalah kitab paling tinggi,
paling mulia, paling agung, paling sempurna. Jadi Al-Qur’an sebagai khatamul
kutub maksudnya adalah Al-Qur’an ini
adalah kitab paling tinggi, paling mulia, paling sempurna. walaupun turunnya
paling terakhir diturunkan oleh Allah Swt di dunia ini.
Kalau kita mempelajari semua kitab suci yang telah di
turunkan oleh Allah Swt kedunia ini mulai nabi Adam as sampai nabi Muhammad
Saw, maka kita akan mempunyai kesimpulan bahwa tidak ada satu buah kitab pun di
dunia ini yang menjelaskan dirinya bahwa dialah kitab yang paling mulia, paling
sempurna kecuali Al-Qur’an.
Ayat yang saya bacakan diawal tadi adalah QS al-Maidah
ayat 4, dimana ayat tersebut turun sebagai wahyu terakhir yang diterima
Rasulullah saw ( tepatnya 82 hari sebelum kewafatan beliau saw) ayat tersebut menegaskan
bahwa Allah Ta’ala sendiri sebagai sang khaliq telah menyempurnakan agama Islam,
melengkapkan nikmat-nikmat-Nya berupa ajaran dan perintah melalui al-Quran yang
paripurna
اليوم اكملت لكم دينكم واتممت عليكم نعمت ورضيت
لكم الاسلام دينا(الماعدة4:5)
“
hari ini telah Ku-sempurnakan agamamu bagimu, dan telah kulengkapkan nikmat-Ku atas-Mu dan telah Ku-sukai bagimu
islam sebagai agama”
Kata Ikmaal (menyempurnakan) dan itmaam
(melengkapkan) merupakan akar-akar kata atau masdar, yang pertama berhubungan
dengan kaifiat (kualitas) dan yang kedua berhubungan dengan kammiat (kuantitas).
Kata yang pertama menunjukkan bahwa ajaran-ajaran serta perintah-perintah
mengenai pencapaian kemajuan jasmani, rohani dan akhlak manusia telah
terkandung dalam alqur’an dalam bentuk yang paripurna (sempurna) sedang yang
kedua kata itmaam (melengkapkan) menunjukkan dari sisi kammiat (kualitas)
menunjukkan bahwa tak ada suatu keperluan manusia yang lepas dari perhatian
Al-qur’an. Ayat ini menyatakan bahwa
Al-qur’an telah berisi tata tertib atau hukum syariat sebagai bimbingan rohani
dan kemajuan ahlak manusia dengan sesempurna-sempurnanlyal
Di dalam surah Fussilat/hamim sajadah 41:42-43
Allah Swt berfirman tentang al-Qur’an sebagai
kitab yang paling mulia :
وَاِنهُ لَكِتَابٌ عِزِيْزٌ لَا يَاْتِيْهِ اْلَباطِلَ
مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلاَ مِنْ خَلْفلِهِ تَنْزِيْلٌ مِنْ حَكِيْمٍ حَمِيْدٌ
“Sesungguhnya
Al-Qur’an ini adalah kitab yang paling mulia , kebatilan tidak dapat
mendekatinya baik dari depan maupun dari belakangnya, di turunkan dari Tuhan
yang maha perkasa maha bijaksana”
Kemudian di dalam ayat yang lain, di dalam surah
Al-Wakiah 56:78-80
اِنَهُ لَقُرْاَنٌ كَرِيْمٌ فيِ كِتَابٌ مَكْنُوْنَ
لاَيَمَسُهُ اِلاَاْلمُطَهَرُوْنَ تَنْزِيْلٌ مِنْ رَبِ اْلعَلَمِيْنَ
“sesungguhnya
Al-Qur’an ini adalah yang mulia, didalam kitab itu terpelihara dengan baik.
Tidak ada yang dapat menyentuhnya kecuali orang-orang yang di sucikan, itu
adalah wahyu yang di turunkan dari Tuhan alam semesta.
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan
Hadirin walhadirat sidang jalsah yang
berbahagia...........
Ketuhanan dan ketauhidan menurut
Al-qur’an dan Bible
Sekarang saya ingin menjelaskan ketinggian Al-Qur’an
di bandingkan dengan kitab lain dari sisi ketuhanan dan ketauhidan Tuhan.
Bible tidak pernah berbicara tentang Tuhan kecuali
Tuhan kebangsaan(Tuhan Israil) .
*Didalam kitab 1 samuel25:32
“maka kata daud kepada Abugail:”segala puji bagi
Tuhannya Israil, yang menyuruh engkau mendapatkan aku pada hari ini”.
*Kitab Mazmur72:18 “segala puju bagi tuhan, tuhannya
israil’ yang sendiri mengadakan perbuatannya yang ajaib”.
*1 tawarikh 16:36 “segala puji bagi Tuhannya Israil,
dari kekal datang kepada kekal”.
*2 tawarikh 6:4, 1 raja-raja 1:48
**akan tetapi apabila Al-qur’an berbicara tentang
Tuhan, maka yang disinggung selalu Tuhannya seluruh umat manusia atau Tuhan semesta
alam. Di awal-awal surah Al-fatihah Allah Swt
berfirman
االحمد لله رب العلمين “
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
Ketinggian Alqur’an dari sisi khabar
gaib
Telah dinubuatkan didalam Al-qur’an bahwa sesudah
Firaun mati mati tubuhnya akan diselamatkan dan diawetkan sehingga menjadi
tanda untuk generasi di masa yang akan datang. Tuhan berfirman dalam Al-qur’an
surah yunus 10:91-93
وَجوَزْنَا بِبَنِيْ اِسْرَاءِيْلَ اْلبَحْرَفَاَتْبَعَهُمْ
فِرْعَوْنَ وَجُنُوْدُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتي اِزَا اَدْرَكُهُ اْلغَرَقُ قَالَ
امَنْتُ اَنهُ لَااِلَهَ اِلَا الَزِيْ اَمَنْتُ بِهِ بَنُوْ اِسْرَاءِيْلَ وَاَنَا
مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ * اَلْئَن وَ قَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ اْلمُفْسِدِيْنَ*
فَاْليَوْمَ نُنَجِيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ ايَةً وَاِنَ كَثِيْرًا مِنَ النَاسِ عَنْ اَيَتِنَا
لَغَافِلُوْنَ*
“dan
kami telah menyelamatkan bani israil menyebrangi lautan, lalu firaun dan
laskar-laskarnya mengejar mereka secara durhaka dan aniaya sehingga ketika ia
hampir tenggelam, ia berkata:”aku beriman bahwa tiada Tuhan yang di percayai
oleh bani israil, dan aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri kepadanya”
apa?sekarang? seusngguhnya engkau telah membangkan sebelum ini, dan termasuk
orang-orang yang berbuat kerusuhan. “maka pada hari ini kami akan menyelamatkan
engkau hanya dalam jasadmu, supaya engkau menjadi suatu tanda bagi orang-orang
yang datang sesudah engkau. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah terhadap
tanda-tanda kami”.
Maksudnya, Tuhan membawa orang-orang bani israil dengan
aman menyebrangi lautan dan mereka dikejar-kejar oleh firaun bersama laskarnya
karena rasa permusuhan dan aniayadan mereka tidak menghentikan pengejaran
sebelum mereka tenggelam. Namun pasa saat Allah Swt hendak menenggelamkan
firaun, maka firaun berkata:”sekarang aku beriman bahwa tidak ada Tuhan kecuali
Tuhan yang di yakini oleh bani israil dan aku tunduk dan beribadah kepadanya”
atas hal itu Tuhan berfirman kepadanya: kamu menyatakan beriman sekarang,
padahal kamu terus menerus membangkan dan mendurhaka sebelum ini. Sebagai
ganjaran atas pengakuan imanmu pada sat terakhir ini, kami hanya menyelamatkan
badanmu dari kehancuran sehingga tubuhmu menjadi tanda bagi generasi di masa
akan datang, walaupun sesungguhnya kebanyakan dari umat manusia sangat sedikit
mengindahkan tanda-tanda kami.
Peristiwa ini tidak diterangkan dalam bible atau dalam
buku-buku sejarah yahudi manapun atau dalam catatan otentik manapun dari zaman
itu. Alqur’an meriwayatkannya 14 abad yang lampau. 13 abad kemudian setelah
turunnya ayat ini jasad firaun ditemukan dan dikenal tanda-tandanya sehingga
membuka kenyataan yang tak dapat dibantah bahwa sesudah ia mati mayatnya
ditemukan kembali dibalsam dan di
awetkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar