Kamis, 19 Januari 2017

Al-Qur’an Sebagai Khatamul Kutub



اَليَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلأِسْلاَمَ دِيْنًا(الماعدة4:5)

pada hari ini telah kusempurnakan agamamu bagimu dan telah kusempurnakan ni’matku atasmu dan telah kusukai bagimu Islam sebagai Agama”.

Hadirin walhadirat sidang jalsah yang berbahagia.........

Puji syukur kita senantiasa panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat-Nya dan Karunianya kepada kita sekalian sehingga pada tahun kita masih diberi umur yang panjang untuk bisa menghadiri acara yang sangat beberkat ini. Kenapa saya katakan acara ini sangat beberkat...? karena acara ini adalah acarah yang dirintis oleh seorang pesuruh Tuhan, khadim muhammad Saw yaitu Hz Masih Masih Mauud/imam mahdi as, yang kita kenal dengan jalsah salanah.

Mudah-mudahan kita semua yang hadir pada jalsah ini diberikan berkat dan karunia oleh Allah Swt sesuai dengan doa khusus yang dipanjatkan oleh Hz masih mauud as untuk para Ahmadi yang mengikuti jalsah salanah.

Salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita, suri tauladan kita, nabi akbar nabi yang paling mulia diantara seluruh nabi-nabi ya’ni nabi Muhammad Saw.

Adapun judul ceramah yang akan kami sampaikan pada acara yang beberkat ini adalah” Al-Qur’an adalah khatamul kutub

خاتم  Artinya” cincin, stempel, cap, terakhir, sempurna, mulia sedangkan كتب Artinya” banyak kitab.
Menurut tata bahasa Arab bahwa apabila kata” خاتم” dirangkai dengan kata”jamak” seperti
الكب maka artinya adalah kitab paling tinggi, paling mulia, paling agung, paling sempurna. Jadi Al-Qur’an sebagai khatamul kutub maksudnya adalah  Al-Qur’an ini adalah kitab paling tinggi, paling mulia, paling sempurna. walaupun turunnya paling terakhir diturunkan oleh Allah Swt di dunia ini.

Kalau kita mempelajari semua kitab suci yang telah di turunkan oleh Allah Swt kedunia ini mulai nabi Adam as sampai nabi Muhammad Saw, maka kita akan mempunyai kesimpulan bahwa tidak ada satu buah kitab pun di dunia ini yang menjelaskan dirinya bahwa dialah kitab yang paling mulia, paling sempurna kecuali Al-Qur’an.

Ayat yang saya bacakan diawal tadi adalah QS al-Maidah ayat 4, dimana ayat tersebut turun sebagai wahyu terakhir yang diterima Rasulullah saw ( tepatnya 82 hari sebelum kewafatan beliau saw) ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Ta’ala sendiri sebagai sang khaliq telah menyempurnakan agama Islam, melengkapkan nikmat-nikmat-Nya berupa ajaran dan perintah melalui al-Quran yang paripurna

اليوم اكملت لكم دينكم واتممت عليكم نعمت ورضيت لكم الاسلام دينا(الماعدة4:5)

“ hari ini telah Ku-sempurnakan agamamu bagimu, dan telah kulengkapkan  nikmat-Ku atas-Mu dan telah Ku-sukai bagimu islam sebagai agama”

Kata Ikmaal (menyempurnakan) dan itmaam (melengkapkan) merupakan akar-akar kata atau masdar, yang pertama berhubungan dengan kaifiat (kualitas) dan yang kedua berhubungan dengan kammiat (kuantitas). Kata yang pertama menunjukkan bahwa ajaran-ajaran serta perintah-perintah mengenai pencapaian kemajuan jasmani, rohani dan akhlak manusia telah terkandung dalam alqur’an dalam bentuk yang paripurna (sempurna) sedang yang kedua kata itmaam (melengkapkan) menunjukkan dari sisi kammiat (kualitas) menunjukkan bahwa tak ada suatu keperluan manusia yang lepas dari perhatian Al-qur’an.  Ayat ini menyatakan bahwa Al-qur’an telah berisi tata tertib atau hukum syariat sebagai bimbingan rohani dan kemajuan ahlak manusia dengan sesempurna-sempurnanlyal                                                                                                                                                                                         
Di dalam surah Fussilat/hamim sajadah 41:42-43

   Allah Swt berfirman tentang al-Qur’an sebagai kitab yang paling mulia :

وَاِنهُ لَكِتَابٌ عِزِيْزٌ لَا يَاْتِيْهِ اْلَباطِلَ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلاَ مِنْ خَلْفلِهِ تَنْزِيْلٌ مِنْ حَكِيْمٍ حَمِيْدٌ

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah kitab yang paling mulia , kebatilan tidak dapat mendekatinya baik dari depan maupun dari belakangnya, di turunkan dari Tuhan yang maha perkasa maha bijaksana”
Kemudian di dalam ayat yang lain, di dalam surah Al-Wakiah 56:78-80

اِنَهُ لَقُرْاَنٌ كَرِيْمٌ فيِ كِتَابٌ مَكْنُوْنَ لاَيَمَسُهُ اِلاَاْلمُطَهَرُوْنَ تَنْزِيْلٌ مِنْ رَبِ اْلعَلَمِيْنَ

“sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah yang mulia, didalam kitab itu terpelihara dengan baik. Tidak ada yang dapat menyentuhnya kecuali orang-orang yang di sucikan, itu adalah wahyu yang di turunkan dari Tuhan alam semesta.

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan
Hadirin walhadirat sidang jalsah yang berbahagia...........

Ketuhanan dan ketauhidan menurut Al-qur’an dan Bible
Sekarang saya ingin menjelaskan ketinggian Al-Qur’an di bandingkan dengan kitab lain dari sisi ketuhanan dan ketauhidan Tuhan.

Bible tidak pernah berbicara tentang Tuhan kecuali Tuhan kebangsaan(Tuhan Israil) .
*Didalam kitab 1 samuel25:32
“maka kata daud kepada Abugail:”segala puji bagi Tuhannya Israil, yang menyuruh engkau mendapatkan aku pada hari ini”.

*Kitab Mazmur72:18 “segala puju bagi tuhan, tuhannya israil’ yang sendiri mengadakan perbuatannya yang ajaib”.

*1 tawarikh 16:36 “segala puji bagi Tuhannya Israil, dari kekal datang kepada kekal”.
*2 tawarikh 6:4, 1 raja-raja 1:48
**akan tetapi apabila Al-qur’an berbicara tentang Tuhan, maka yang disinggung selalu Tuhannya seluruh umat manusia atau Tuhan semesta alam. Di awal-awal surah Al-fatihah Allah Swt  berfirman

االحمد لله رب العلمين
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam


Ketinggian Alqur’an dari sisi khabar gaib
Telah dinubuatkan didalam Al-qur’an bahwa sesudah Firaun mati mati tubuhnya akan diselamatkan dan diawetkan sehingga menjadi tanda untuk generasi di masa yang akan datang. Tuhan berfirman dalam Al-qur’an surah yunus 10:91-93

وَجوَزْنَا بِبَنِيْ اِسْرَاءِيْلَ اْلبَحْرَفَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنَ وَجُنُوْدُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتي اِزَا اَدْرَكُهُ اْلغَرَقُ قَالَ امَنْتُ اَنهُ لَااِلَهَ اِلَا الَزِيْ اَمَنْتُ بِهِ بَنُوْ اِسْرَاءِيْلَ وَاَنَا مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ * اَلْئَن وَ قَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ اْلمُفْسِدِيْنَ* فَاْليَوْمَ نُنَجِيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ ايَةً  وَاِنَ كَثِيْرًا مِنَ النَاسِ عَنْ اَيَتِنَا لَغَافِلُوْنَ*

“dan kami telah menyelamatkan bani israil menyebrangi lautan, lalu firaun dan laskar-laskarnya mengejar mereka secara durhaka dan aniaya sehingga ketika ia hampir tenggelam, ia berkata:”aku beriman bahwa tiada Tuhan yang di percayai oleh bani israil, dan aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri kepadanya” apa?sekarang? seusngguhnya engkau telah membangkan sebelum ini, dan termasuk orang-orang yang berbuat kerusuhan. “maka pada hari ini kami akan menyelamatkan engkau hanya dalam jasadmu, supaya engkau menjadi suatu tanda bagi orang-orang yang datang sesudah engkau. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah terhadap tanda-tanda kami”.

Maksudnya, Tuhan membawa orang-orang bani israil dengan aman menyebrangi lautan dan mereka dikejar-kejar oleh firaun bersama laskarnya karena rasa permusuhan dan aniayadan mereka tidak menghentikan pengejaran sebelum mereka tenggelam. Namun pasa saat Allah Swt hendak menenggelamkan firaun, maka firaun berkata:”sekarang aku beriman bahwa tidak ada Tuhan kecuali Tuhan yang di yakini oleh bani israil dan aku tunduk dan beribadah kepadanya” atas hal itu Tuhan berfirman kepadanya: kamu menyatakan beriman sekarang, padahal kamu terus menerus membangkan dan mendurhaka sebelum ini. Sebagai ganjaran atas pengakuan imanmu pada sat terakhir ini, kami hanya menyelamatkan badanmu dari kehancuran sehingga tubuhmu menjadi tanda bagi generasi di masa akan datang, walaupun sesungguhnya kebanyakan dari umat manusia sangat sedikit mengindahkan tanda-tanda kami.


Peristiwa ini tidak diterangkan dalam bible atau dalam buku-buku sejarah yahudi manapun atau dalam catatan otentik manapun dari zaman itu. Alqur’an meriwayatkannya 14 abad yang lampau. 13 abad kemudian setelah turunnya ayat ini jasad firaun ditemukan dan dikenal tanda-tandanya sehingga membuka kenyataan yang tak dapat dibantah bahwa sesudah ia mati mayatnya ditemukan kembali  dibalsam dan di awetkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar